Banyak perempuan
beralasan “belum siap” jika ditanya tentang berhijab. Padahal, menurut saya
berhijab bukan perkara siap atau tidaknya hati kita tetapi seberapa besar
keinginan kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Jadi kenapa harus dijadikan
beban?
Jujur kisah awal
saya mulai berhijab memang bukan semata-mata karena menganggap ini adalah
sebuah kewajiban. Semuanya bermula dari perkenalan saya dengan seorang
laki-laki dari dunia maya. Dia bukan orang asing, laki-laki itu adalah teman kursus
sahabat saya. Semakin lama, semakin dekat, saya semakin merasa ada sesuatu yang
lebih dari hati ini untuk dia. Sampai pada suatu hari saya tahu bahwa dia baru saja resmi berpacaran
dengan seorang perempuan, teman satu sekolahnya. Tidak heran dia menyukai perempuan
itu, wajahnya cantik bersinar dengan hijab menutupi kepalanya, sikapnya baik,
ramah, dan santun. Saat itu, hal yang pertama kali saya pikirkan adalah “kalau saya
pakai hijab, saya pasti bisa mengalahkannya”, hingga akhirnya saya memutuskan
untuk mulai berhijab.
Hari demi hari
berjalan hingga akhirnya saya lupa alasan awal saya berhijab. Saya sadar bahwa
keputusan saya saat itu bukan kesungguhan dari lubuk hati, hingga sempat terbesit untuk melepas hijab
dan kembali seperti dulu. Namun saya urungkan niat itu karena saya merasakan
sendiri seberapa besar hijab ini menuntun saya ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya, jangankan untuk melaksanakan sholat 5 waktu dan tepat waktu, untuk
melaksanakannya sekali waktu pun rasanya berat. Namun sekarang, untuk menundanya saja pasti ada rasa malu dari dalam diri ini dengan Sang Pencipta. Bukan hanya
itu, sejak berhijab secara otomatis ucapan mulai terjaga dan terhindar dari
kata-kata kasar. Tingkah laku mulai tertata dan selalu berusaha untuk berpikir
positif atas semua yang terjadi.
Banyak orang
berkata bahwa rambut adalah mahkota wanita, tapi saya percaya sebagai umat
muslim bahwa hijab adalah mahkota terindah dari seorang wanita yang tidak hanya
membuatnya lebih cantik, tapi juga melindunginya dari segala keburukan. Menurut
saya, sebuah kecantikan yang sesungguhnya berasal dari hati yang bersih dan
bukan semata-mata karena keindahan fisik. Begitulah kisah saya dalam berhijab,
insha Allah berkah. Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar
NO SPAM / NO OFFENCE
- Please Respect Author -
--- GoDian --