Menuju puncak
musim hujan saat ini permasalahan banjir akan semakin menghantui. Seperti yang
kita ketahui bukan hanya faktor tata letak kota yang harus diperhatikan namun
juga kebersihan lingkungan masyarakat sekitar. Masih banyak sekali masyarakat
yang acuh terhadap lingkungan, seperti buang sampah sembarangan.
Dalam
menjaga lingkungan ada baiknya kita mulai memanfaatkan sampah yang dihasilkan
dari aktivitas di rumah kita atau sering disebut limbah rumah tangga. Limbah
rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah
ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan
lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki
daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
Limbah rumah
tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis yang jika tak dikelola baik berpotensi
tinggi mencemari lingkungan sekitar, yaitu:
a) Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia
menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.
Berdasarkan
sumbernya
1. Sampah
alam
2. Sampah
manusia
3. Sampah
konsumsi
4. Sampah
nuklir
5. Sampah
industri
6. Sampah
pertambangan
Berdasarkan sifatnya
1. Sampah
organik dapat diurai (degradable)
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos
2. Sampah
anorganik tidak terurai (undegradable)
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang
dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
b) Air
limbah
Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari
suatu proses pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dalam konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan tertutama
kesehatan manusia sehingga dilakukan penanganan terhadap limbah.
Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak
memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan wabah
penyakit.
c) Sampah
manusia.
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah
yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan
urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran
pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya
melalui sistem urinoir tanpa air.
Selain itu sampah manusia juga dapat berupa sampah
konsumsi. Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat
sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian,
jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
Pada dasarnya
limbah rumah tangga tidak dapat dihindari keberadaannya karena berasal dari
aktivitas kita sendiri bahkan volumenya akan terus bertambah jika seseorang
makin konsumtif. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam memanfaatkan limbah
yang ada dengan cara sebagai berikut.Beberapa langkah yang dapat dilakukan
untuk mengurangi sampah dan limbah antara lain:
1.
Menerapkan Pola 3-R
(Reduce-Reuse-Recycle) yakni:
a.
Mengurangi sampah dengan cara
memanfaatkan barang-barang yang ramah lingkungan, misalnya menggunakan lap atau
handuk kecil yang dapat dipakai berulangkali ketimbang memakai tisu, membawa
air minum dalam tempat yang aman daripada membeli air minum kemasan, bila
berbelanja membawa tas atau kantong yang dapat dipakai berkali-kali dari pada
memakai kantong plastik, dan sebagainya.
b.
Memakai kembali dengan cara
memanfaatkan sesuatu prduk selama mungkin, misalnya menggunakan kantong/tas
plastik berulang-ulang selama kantong/tas itu belum rusak.
c.
Mendaur ulang dengan menggunakan
produk tersebut setelah berubah bentuk.
2.
Memilah Sampah untuk memudahkan
pengelolaannya. Cara pemilahan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut:
a.
Siapkan tempat sampat terpisah di
tempat-tempat strategis di rumah anda, di dapur dan di ruang keluarga.
b.
Siapkan paling kurang 2(dua) macam
tempat sampah, satu untuk sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos dan
satu lagi untuk anorganik. Akan lebih baik lagi jika ditambah satu lagi, yakni
untuk sampah anorganik yang tidak dapat diolah kembali alias residu.
c.
Langsung pilah pada saat membuang
sampah.
- Sampah An-Organik:
Sampah yang tidak mudah/bisa membusuk/lapuk seperti plastik, kaleng, aluminium
foil, styrofoam, kaca/gelas, koran, dan lain-lain.
- Sampah Organik: Sampah
yang mudah membusuk/lapuk seperti daun, kulit kupasan buah, ampas juice, ampas
kopi, sampah dapur, kotoran binatang vegetarian, bunga, sisa makanan, dan
sebagainya
- Residu: Kertas
tisu, bekas pokok bayi, pembalut wanita, bola lampu dan sebagainya.
Dalam skala besar, limbah anorganik
dapat didaurulang menjadi berbagai produk jadi atau menjadi bahan baku dari
berbagai produk. Sedangkan limbah organik dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi
kompos.
Dalam skala rumah tangga, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dan limbah di
lingkungan rumah sendiri secara bijak, antara lain dengan melakukan pengomposan
sampah/limbah organik, dan memanfaatkan limbah anorganik seperti berikut ini:
a.
Pergunakan produk anorganik selama
mungkin, sepanjang masih dapat dipergunakan. Misalnya, kantoong plastik dipakai
berkali-kali sebelum dibuang, gelas bekas air kemasan sebagai tempat
pembibitan, simpan kardus bekas kue untuk dipergunakan kembali pada kesempatan
berikutnya, dan sebagainya.
b.
Perlakukanlah limbah anorganik rumah
tangga dengan baik, sehingga dapat disumbangkan /dijual kepada pemulung dan
dapat memberi manfaat ekonomis.
c.
Kembangkan kreativitas agar
barang-barang bekas/tidak terpakai masih dapat terus dimanfaatkan.
d.
Kertas dan amplop dapat dipakai
berkali-kali (beri sedikit penjelasan kepada yang mendapat kertas/amplop bekas
agar mereka memakluminya) atau dapat dibuat kertas daur ulang.(LS2LP)
Dan berikut ini adalah beberapa
metode pembuatan kompos, baik dengan alat dan aktivator maupun tidak untuk
skala rumah tangga:
1.
Cara Tanam:
a.
Buat lubang galian di tanah sedalam 50-100
cm, atau sesuai kebutuhan. Upayakan agar jarak dari sumur minimal 10 meter agar
tidak mencemari air sumur.
b.
Masukkan sampah organik yang sudah
ditiriskan dan dipotong-potong ke dalam lubang.
c.
Tutup dengan lapisan tanah untuk
mencegah bau dan membantu proses pengomposan. Bila perlu tambahkan kotoran
binatang (ayam, burung, kambing dan sebagainya).
d.
Lakukan berulang-ulang hingga lubang
penuh. Tutup rata dengan tanah, tunggu sekitar 3 bulan, gali kembali dan
diangin-anginkan.
e.
Kini kompos siap dipergunakan atau
disimpan dan lubang dapat dipergunakan kembali.
2.
Dengan Drum/Kontainer
a.
Sediakan wadah, lubangi dasarnya agar
rembesan air dapat keluar. Untuk wadah yang cukup besar tanam sekitar 10 cm
dari permukaan tanah, untuk wadah kecil beri alas untuk menampung rembesan.
b.
Masukkan sampah organik yang telah
dipotong kecil-kecil (dicacah), dan taburi dengan selapis tipis tanah atau
serbuk gergaji, tambahkan dengan kotoran binatang (ayam, burung atau kambing)
jika perlu.
c.
Ulang berkali-kali hingga penuh, taburi
dengan tanah, tunggu sekitar 2(dua) bulan. Untuk wadah kecil bisa langsung
dipergunakan sebagai media tanam, sedang untuk wadah besar keluarkan isinya dan
diangin-anginkan selama 2(dua) minggu. Setelah itu kompos sudah bisa dipakai.
3.
Masalah Yang Harus Dihindarkan
Hal yang harus
dihindari dalam pembuatan kompos adalah menyebarnya bau busuk, banyaknya lalat,
tikus, kecoa, semua atau belatung. Ini bisa terjadi karena material
sampah/limbah terlalu basah atau kurang udara.
Untuk mengatasi masalah
ini, maka aduklah kompos agar mendapat tambahan udara, campur dengan serbuk
gergaji, guntingan koran atau jerami atau 2-3 genggam bubuk kapur sebelum
menambah tumpukan. Jangan menaruh susu, tulang dan makanan hasil laut.
Mulailah
kreatif dalam memanfaatkan limbah rumah tangga untuk menciptakan lingkungan
yang sehat demi kehidupan anak cucu kita di masa depan. Semoga bermanfaat.
Wassalam.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar
NO SPAM / NO OFFENCE
- Please Respect Author -
--- GoDian --