Keluarga Kecil Pinggir Kota


Assalamualaikum, nama saya Dian Indah Sari, anak satu-satunya dari keluarga kecil ini. Kami tinggal di sebuah rumah sederhana di pinggir kota Jakarta. Bukan tempat yang mewah, namun cukup nyaman untuk ditempati. Tidak ada sopir dan mobil di depan rumah, namun selalu ada seorang ayah dan motor bebeknya yang siap mengantar anak serta istri tersayang kemanapun pergi. Selalu ada seorang ibu yang meski hobi marah-marah, namun tetap menomor satukan keluarga.
            Banyak orang bilang bahwa menjadi anak tunggal itu enak, nyatanya tidak juga. Tidak semua yang saya inginkan pasti terpenuhi, jika memang keadaannya tidak memungkinkan tentu tetap tidak bisa. Tidak jarang pula saya merasa iri dengan mereka yang memiliki kakak atau adik, karena tidak semua keluh dan kesah bisa saya ceritakan dengan orang tua. Terkadang saya juga merasa tidak adil ketika saya harus memulai semuanya sendiri sedangkan teman-teman dengan mudahnya melakukan sesuatu dan berkata “iya gue tahu dari kakak gue”.
Sejak saya berumur satu tahun, Mama sudah kembali aktif bekerja dan memutuskan untuk menitipkan saya pada kakaknya yang biasa dipanggil ibu. Mama dan Papa tidak bekerja seperti orang tua lainnya, mereka hanya seorang koki rumahan Warga Negara Asing. Mereka tahu benar betapa tidak enaknya sebuah pekerjaan tanpa adanya tunjangan apalagi jaminan bagi mereka saat tua nanti. Itulah yang membuat cita-cita mereka begitu sederhana, hanya ingin melihatku bekerja di sebuah kantor dan bisa merasakan sesuatu yang tidak mereka dapatkan saat ini.
Sejak dulu, banyak orang yang memandang rendah keluarga ini. Saat sekolah dasar mereka menganggap bahwa saya tidak pantas atas segala prestasi yang saya terima. Bukan itu saja, tidak jarang pula kami mendapat hinaan dari sekeliling karena pendidikan kedua orang tua saya yang rendah. Namun ada satu hal yang harus mereka tau, orang tua saya jauh lebih hebat dari mereka karena dengan pendidikan yang rendah mereka mampu memberikan fasilitas pendidikan yang bisa dibilang sangat baik bagi anaknya hingga ke perguruan tinggi. Orang tua saya selalu mendidik saya untuk tidak memiliki rasa dendam atas segala hinaan dari siapapun dan menganggap itu semua sebagai alat pengingat dari Tuhan untuk selalu bersyukur dan belajar untuk menghargai usaha serta kehidupan orang lain. Wassalam. 

1 komentar:

Dian Kurniawan mengatakan...

:''''')

Posting Komentar

NO SPAM / NO OFFENCE
- Please Respect Author -

--- GoDian --