Wajah

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman dalam berganti krim wajah. Sejak SMA, saya sudah rutin menggunakan krim wajah Eva Mulia. Saya merasa sangat cocok dengan produk ini, namun 1 bulan belakangan mulai timbul jerawat-jerawat kecil di area pipi yang cukup mengganggu meski tertutup jilbab. Akhirnya saya mulai berpikir untuk menghentikan pemakaian.
Berhubung tidak ada uang tambahan untuk biaya perawatan wajah dari orang tua, saya  memilih untuk mencari informasi sendiri dari internet daripada harus konsultasi. Setelah berselancar di internet beberapa lama dan membaca banyak pengalaman orang, saya menyimpulkan bahwa wajah saya sudah kebal dengan produk ini. Menurut informasi yang ada, hal ini wajar terjadi pada pemakaian yang sudah cukup lama dari suatu produk.
Di saat yang bersamaan, teman SMA saya yang bernama Clodia merekomendasikan tempat perawatannya yang baru, yaitu Dr. Eva Dharmawangsa. Saya yang memang sedang bermasalah dengan wajah akhirnya mulai mencari ulasan tentang tempat ini, dan hasilnya pun membuat saya tertarik. Tidak sedikit pengguna yang merasa sangat puas dengan hasil penggunaan krim Dr. Eva Dharmawangsa. Apalagi banyak juga orang yang bilang bahwa harga krim di sana sangat terjangkau, lumayan juga uang lebihnya bisa digunakan untuk jajan di kampus hehe.
Setelah mendapat rekomendasi dari Clodia, akhirnya saya membulatkan tekat untuk berhenti memakai krim Eva Mulia apapun yang terjadi. Pada awalnya wajah saya masih terasa normal, namun setelah seminggu wajah saya mulai beruntusan, gatal dan kadang perih. Akhirnya minggu itu juga saya meminta teman saya yang bernama Indah untuk mengantar saya ke Dr. Eva Dharmawangsa. Sesampainya di sana saya langsung mendaftarkan diri sebagai anggota, dan ternyata di sini memang diwajibkan untuk konsultasi terlebih dahulu sebelum bisa membeli krimnya. Hari itu saya konsultasi dengan suster dan beliau hanya mengatakan bahwa wajah saya iritasi dan kusam. Setelah itu, suster memberi resep yang berisi krim iritasi, krim pemutih 4, krim tabir surya, susu pembersih wajah dan sabun cair.
Pada awal pemakaian saya cukup puas dengan efek dari krim ini, wajah saya sudah mulai cerah walau tetap kasar setiap dipegang. Setelah 1 minggu pemakaian ada reaksi yang cukup mengkhawatirkan, yaitu timbul beruntus yang lebih parah di daerah kening. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali dan konsultasi dengan dokter langsung, saat itu saya hanya disarankan untuk mengganti krim dengan dosis yang lebih rendah. Setelah penggantian krim, beruntus di wajah memang sedikit berkurang namun malah timbul jerawat yang lebih besar di wajah. Awalnya saya pikir memang cara kerjanya seperti itu, namun setelah 2 minggu jerawat semakin banyak di kening dan hidung serta komedo yang sangat mengganggu.
Akhirnya atas saran dari teman dan keluarga, saya memutuskan untuk berhenti menggunakan krim dari Dr. Eva Dharmawangsa dan kembali ke Eva Mulia. Untuk saat ini sepertinya saya memang belum siap untuk berhenti memakai krim Eva Mulia, karena butuh niat dan tekat yang kuat agar iman tidak goyah dalam prosesnya hehe. Pada intinya, perawatan wajah memang sensitif karena setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda satu sama lain, sehingga tidak semua orang dapat cocok dengan produk yang sama. Sekian. 

0 komentar:

Posting Komentar

NO SPAM / NO OFFENCE
- Please Respect Author -

--- GoDian --