Kenali Demam Lebih Dekat


Bicara tentang demam semua orang pasti pernah merasakannya. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan demam? Demam biasanya merupakan suatu petanda adanya suatu gangguan kesehatan yang sedang terjadi di dalam tubuh, terutama infeksi. Pada orang dewasa, demam menimbulkan rasa ketidaknyaman, namun biasanya tidak berbahaya, kecuali jika mencapai suhu 103oF (39,4oC) atau lebih tinggi. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan demam:

1.      Adanya infeksi bakteri dan virus, seperti influenza
2.      Radang
3.      Efek samping obat dan imunisasi
4.      Faktor lain seperti siklus menstruasi atau olahraga berat

Seseorang dikatakan demam jika suhu badannya naik diatas ambang normal 37oC. Demam biasanya disertai dengan berbagai gejala, yaitu:

1.      Berkeringat
2.      Gemetaran
3.      Sakit kepala
4.      Nyeri otot
5.      Kehilangan nafsu makan
6.      Dehidrasi
7.      Halusinasi
8.      Kebingungan
9.      Sifat lekas marah
10.  Kejang
11.  Dehidrasi


Demam yang terjadi pada anak-anak dan bayi dengan suhu yang sedikit lebih tinggi dapat menunjukkan kemungkinan adanya infeksi serius. Tidak heran banyak orang tua yang langsung panik ketika anaknya sedang demam. Ada beberapa orang tua yang langsung menangani tanpa mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, ini bisa jadi karena peran dari mitos yang melekat dengan demam pada anak. Berikut adalah mitos beserta faktanya tentang demam pada anak versi tabloid nova:

·         Mitos: Demam adalah penyakit.
Fakta: Demam adalah gejala. Munculnya demam menandakan adanya suatu hal dalam tubuh si kecil yang sedang tidak beres. Bila penyebabnya sudah hilang, demam juga akan ikut hilang.

·         Mitos: Demam tidak baik untuk si kecil.
Fakta: Demam baik untuk si kecil karena membantu tubuh melawan infeksi. Jadi, tidak perlu panik berlebihan ketika anak Anda mengalami demam.

·         Mitos: Suhu tubuh merupakan petunjuk penting.
Fakta: Keadaan si kecil merupakan petunjuk yang lebih penting, misalnya tampak sesak napas, lesu, atau hilang nafsu makan. Tak jarang, anak tetap lincah beraktivitas meski suhu tubuhnya meningkat dari biasanya. Selama anak tidak menunjukkan gejala buruk, Anda masih boleh berlega hati. Namun, bila suhu sudah sangat tinggi atau anak sesak napas, segera bawa ke dokter.

·         Mitos: Puasakan si kecil ketika demam
Fakta: si kecil membutuhkan energi untuk melawan infeksi, maka beri makan yang cukup.

·         Mitos: Pakaian hangat akan mengurangi demam
Fakta: pakaian hangat meningkatkan suhu tubuh. Baju yang tebal justru membuat suhu tubuh tertahan. Akibatnya, panas anak Anda lebih sulit turun dibandingkan bila ia menggunakan pakaian tipis atau terbuka.

Bagaimana Jika Demam Tidak Diatasi? 
Jika tidak diatasi, demam pada anak bisa menyebabkan kejang atau stuip. Kejang demam terjadi ketika suhu badan sangat tinggi sehingga menyebabkan gangguan metabolisme basal. Padahal kenaikan suhu tubuh sebesar 1° C saja sudah bisa menyebabkan kenaikan metabolisme basal (jumlah minimal energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh) sebanyak 10-15%. Sementara kebutuhan oksigen pada otak naik sebesar 20%.
Masalahnya, di usia balita, aliran darah ke otak mencapai 65% dari aliran seluruh tubuh (sedangkan pada orang dewasa hanya 15%). Itulah sebabnya, kenaikan suhu tubuh lebih mudah menimbulkan gangguan pada metabolisme otak. Gangguan keseimbangan sel otak tersebut akan menimbulkan terjadinya pelepasan muatan listrik yang menyebar ke seluruh jaringan otak. Akibatnya, terjadilah kekakuan otot yang menyebabkan kejang tadi. Bila tidak segera diatasi kejang demam bisa menyebabkan gangguan di otak, bahkan kematian jika sudah menyerang sistem pernapasan.

Cara Tradisional Menurunkan Panas
            Selain dengan obat-obatan, ada banyak bahan tradisional yang bisa digunakan untuk menurunkan panas saat demam. Berikut adalah ramuan-ramuan tradisional yang dapat digunakan untuk menurunkan panas, terbuat dari berbagai bahan alami yang dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita:

1.      Jeruk Nipis
Cara: Ambil jeruk nipis kurang lebih ½ buah, madu asli dan kuning telur ayam kampung 1 butir. Peras jeruk nipis, ambil airnya kemudian tambahkan ½ gelas aduk rata. Untuk orang dewasa, habiskan dalam sekali minum, untuk anak-anak gunakan untuk dua kali minum.

2.      Bawang Merah
Cara: Untuk anak-anak, balurkan campuran bawang merah yang diparut dan minyak kelapa ke seluruh tubuh si anak

3.      Kunyit
Cara: Campurkan kuning telur ayam kampung, perasan kunyit dan sedikit kapur sirih dengan sedikit air panas. Untuk orang dewasa diminum sekaligus, untuk anak-anak diminum dua kali.

4.      Temulawak
Kandungan yang berada pada temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lainnya. Sejak zaman dahulu temulawak telah dipercaya untuk obat penurun panas, pengobatan sakit kuning, maag, diare, menambah nafsu makan, perut kembung, dan pegal-pegal. Temulawak juga bermanfaat sebagai anti peradangan, antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu.

5.      Air Kelapa Muda
Sebagian besar kandungan yang terdapat pada air kelapa muda adalah mineral dan kalium. Jadi kelapa muda akan menggantikan keringat yang dikeluarkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuh saat demam.

6.      Daun Kembang Sepatu
Kandungan yang terdapat dalam kembang sepatu adalah flavonida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri. Sekalin kembang sepatu, daun sirih juga dapat digunakan untuk menurunkan panas.

            Jika panas badan tidak kunjung turun maka segera periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan melihat gejala-gejala yang menyertai dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab demam tersebut. Jika perli, dokter juga akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan darah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Wassalam.



Sumber & Referensi:
http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/Mitos-dan-Fakta-Seputar-Demam-Anak/

0 komentar:

Posting Komentar

NO SPAM / NO OFFENCE
- Please Respect Author -

--- GoDian --